
Sayapmu
tak berkepak lagi wahai
Sang Burung Merak
Letih mengolah kata
Menjajal hidup
mengusir kemunafikan di latar bumi
Sahabat sejatimu baru saja
digendong Sang Khalik
belum lagi kering air mata
di mata air
kerumunan para pemahat seni
engkau menjemput
sahabatmu
Sayapmu
tak lagi mengepak
menderu suasana
Ku bungkuskan padamu
segenggam do'a
untuk bekalmu menghadap Sang Pemilik
Saudaraku pemakna kata
.....selamat jalan
(sa'at gerimis mulai basahi debu di bathinku, 23.41 WIB)
Ya kita kehilangan seniman, penyair, dan dramawan hebat. Selamat jalan sang Burung Merak.
BalasHapusmas yon....panjenengan tesih puitis,maturnuwun
BalasHapus.........mencungkili bakat yang terpendam lho mas, Njenengan siapa ya? Kok...main di anonim? Aku baik-baik saja mas....
BalasHapustidur panjang sambil mengembalikan jati diri bangsa
BalasHapus