
Tidakkah kau dengarkan renyahnya tawa
Dia bukan mentertawakanmu
Kubur saja cemburumu
tak baik kau tanam di jantungmu
(angin memaki diriku)
Tidakkah kau baca gambaran awan
tentang kesabaran penantian?
Lalu ku bercermin:
"Hati tak harus dikuliti"
Menanti Maghrib, 8 Maret '09)