Rabu, 06 Mei 2009

'' Ketika Bumi Mengadu Pada Bulan''


Cumbui aku
bulan
(bumi memelas manja)
Kemarin bukankah sabitmu t'lah kuliti jiwaku
Ku mohon

Taburi aku
bulan
(bumi bermanja lagi)
Kemarin bukankah t'lah ku kirimkan padamu
seteguk air 'tuk lepaskan dahagamu

Jagakan tidurku
bulan
(bumi melirih lagi)
Kemarin bukankah t'lah ku kabarkan mimpiku
padamu

Sudahlah sudah
jangan cungkili lagi
hatimu
nanti perih luka
mu
tak sembuh

(Selepas Senyap, 06 Mei 09)

Selasa, 05 Mei 2009

'' Haru Biru ''



Melingkar hati
Melingkar kasih
Melingkar diri

Hati harus terpaut
hingga maut
menjemput

Menggoda
tergoda
noda
tak tergoyah

Melingkar sukma
Melingkar raga
Melingkar segala

Hati harus dikunci
setia jangan dimaki
mati

Melayang
sayang
terbang
lah
bayang

Melingkar jemari
Melingkar nurani
Melingkar hakiki

(Kepada Violet yang terbang, 06 Mei '09)

Senin, 04 Mei 2009

Tak Bermaksud..........


Sahabat......
Tak bermaksud mengajak pembaca untuk bersedih-sedih lantaran pada hakekatnya sedari dulu aku yakin kita juga diawali oleh hidup dengan kesedihan; mungkin juga sampai sekarang.
Adalah sebuah kehidupan yang tidak sengaja ku temukan pada sa'at libur aku punya niatan untuk mencari suasana baru, aneh mungkin kata orang.
Menyusuri perladangan adalah suatu kenikmatan, karena tanaman adalah sahabatku sejak kecil.
2 km dari jalan perkampungan aku singgah sejenak pada rumah yang awalnya menurutku sebuah gubuk untuk istirahat, ternyata adalah rumah tinggal yang dihuni oleh sepasang suami istri dengan 5 anak yang masih kecil.
Tak ada yang perlu disalahkan dalam hal ini sebenarnya.
Semua orang pada dasarnya ingin hidup dalam kelayakan. Tapi ini realita.
Aku sempat terperangah sesa'at masuk di rumah ini, hampa dengan kehidupan dibawah sederhana. Bukan disengaja untuk dikasihani karena pada dasarnya penghuni rumah ini juga adalah manusia-manusia setegar karang.
Naif sekali rasanya ketika para insan - insan sibuk mengolah negeri tapi sebegitu lamanya kita merdeka masih ada saudara kita yang dalam kehidupannya jauh dari kata sederhana.
Tapi inilah sebenarnya hidup dan sudah seharusnya kita saling berbagi.

Kembali

Cukup lama
tak ku hitung batu-batu tasbih
bukanlah lupa
tapi ku malu padaMu
lantaran meminta dan terus meminta

Berdebu sudah
33 bebatu yang tersangkut di senta
tak tersentuh
bukanlah ku alpa
lantaran diri t'lah kusucikan
tapi terpercik lagi
oleh lumpur duniaMu

Tuhan........
Aku kembali
dibutir-butir tasbihMu

Daftar Blog Saya